Dari sebuah percobaan yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan listrik, ternyata bahwa :
1. Bila dialirkan arus listrik melalui suatu kawat penghantar tertentu :
1. Bila dialirkan arus listrik melalui suatu kawat penghantar tertentu :
- diberikan tegangan yang besar, maka kuat arusnya besar
- diberikan tegangan yang kecil, maka kuat arusnya kecil
2. Bila percobaan dilakukan dengan suatu tegangan tertentu :
- dipergunakan kawat penghantar yang tahanannya kecil (kawat berpenampang besar), maka kuat arusnya besar.
- dipergunakan kawat penghantar yang tahanannya besar (kawat bernampang kecil) maka kuat arusnya kecil.
Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar berbanding lurus dengan tegangannya dan berbanding terbalik dengan tahanannya.Dalam bentuk rumus dituliskan :
I = V/R atau V = I x R atau R = V / IYang pertama kali menemukan hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan, adalah seorang yang bernama George Simon Ohm. Hasil kesimpulannya tersebut selanjutnya dikenal dengan nama Hukum Ohm . Dengan hukum Ohm dapat diperhitunglan besarnya kuat arus, tegangan dan tahanan.
Ini adalah sebuah gambar diagram yang dapat dipergunakan sebagai rujukan untuk perhitungan:
Keterangan :
I --> Arus dengan satuan Ampere
R --> Tahanan dengan satuan Ohm
P --> Daya dengan satuan Watt
Contoh :
Sebuah penghantar listrik ujung-ujungnya dipasang tegangan sebesar 9 Volt. Pada penghantar itu mengalir arus listrik dengan kuar arus 3 Ampere. Berapa besar tahan penghantar itu?
Jawab :
R = V/I = 9/3 = 3 Ohm
0 komentar:
Posting Komentar